Wednesday, June 18, 2014

SOTOY sahabat KEPO

ANTARA SOTOY DAN KEPO

Kedua  sikap dan sifat  ini telah banyak dimiliki oleh remaja zaman sekarang. Entah kenapa keduanya betah dan menjadi sarang  remaja modern, gak tau darimana asal mulanya kedua sikap tersebut. Mungkin kalau menurut saya “KEPO”(Pengen Tau)  ada karena keingintahuan seseorang tentang hal-hal yang membuatnya penasaran dan si “SOTOY” (Sok Tau) menjawabnya tanpa ada bukti-bukti yang jelas sehingga si “KEPO” terus-terusan ingin tau karena rasa penasarannya atas jawaban si “SOTOY”.
Melihat dari pengalaman teman saya anggaplah si Adachi dan si Amigo. Dua sahabat ini punya nama sebutan “KEPO” dan “SOTOY”. Berawal dari si Adachi yang selalu nanya tentang kabar  si Amigo seperti, lagi dimana?, ngapain? Sama siapa?. Kata-kata tersebut mungkin singkat, jelas, dan padat tapi Amigo mengartikannya lain. Setiap kali Adachi bertanya seperti itu, Amigo selalu bilang Kepo pada Adachi. Zaman sekarang kata-kata tersebut sudah mempunyai arti lain, dulu jika seseorang bertanya seperti itu mendapatkan respon positif yang menyejukkan hati sedangkan sekarang hal sepele seperti itu dimana seseorang hanya ingin tahu tentang keadaannya malah mendapatkan respon negatif dan saling ejek mengejek. Sebenarnya apa sih KEPO itu?
Mbah google bilang pada www. http://indonesiaindonesia.com bahwa “KEPO” adalah akronim dari Knowing Every Particular Object yang artinya sebutan untuk orang yang serba ingin tahu dari detail sesuatu baik yang kalau ada yang terlintas dibenaknya dia tanya terus. Hal-hal sepele ditanyain, serba ingin tau, pengen tau urusan orang lain dan sebagainya. “KEPO” adalah kata bahasa hokkien tionghoa medan/tionghoa sumatera yg sering digunakan untuk memarahi, mengejek orang karna kurang kerjaan(jadi mengerjakan kerjaan yg bukan kerjaannya),sibuk tak menentu.
Kebalikannya sekarang Adachi mempunyai sebutan pada Amigo yaitu si “SOTOY”. Adachi selalu bilang dia “SOTOY”, saat Adachi sedang melakukan kegiatannya sehari-hari si Amigo malah sok tahu dan nebak-nebak kegiatan Adachi. Seakan-akan Amigo bisa membaca pikiran Adachi dan bisa menerawang kegiatannya. Asal nebak sih……… Dengan kata lain Amigo hanya ingin bisa menjadi seseorang yang perhatian terhadap sahabatnya dengan mencari tahu tentang keadaan dan kegiatan Adachi.
Banyak remaja menggunakan kata-kata tersebut setiap hari, di jejaring sosialpun berkembang biak dan banyak juga menciptakan kata-kata baru yang tidak terdaftar di Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kreativitas orang Indonesia dengan menciptakan Kata-kata baru juga mendapatkan respon positif. Seperti cabe-cabean, terong-terongan, masbuloh dll semua itu tidak terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kreativitas yang tercipta dalam diri seseorang itu diharapkan terus berkembang demi kualitas Bahasa Indonesia dengan bermacam-macam, unik dan menarik. Sehingga dapat menarik perhatian masyarakat luar negeri mengenai keindahan Bahasa kita.

          Ngomong-ngomong soal KEPO dan SOTOY, kata Adachi KEPO itu lebih baik daripada SOTOY. Karena KEPO gak sesat di jalan walaupun nanya-nanya mulu daripada SOTOY alias Sok Tau bakalan sesat di jalan bisa-bisa muter-muter di tempat lagi xixiixiix.



Tuesday, June 10, 2014

Narsisme = Alay

ALAY Vs NARSISME
Apa sih sebenarnya alay itu? Dan apa hubungannya dengan Narsisme?
Para remaja zaman sekarang menganggap semua aktivitas sehari-hari kita “Alay”, begini alay begitu alay. Terutama cowok-cowok yang selalu ngoment semua apa yang dilakukan para cewek itu alay. Bilang gitu alay bilang gini alay, apa sih sebenarnya alay itu?
          Setelah saya tanya di mbah google, ternyata “Alay” itu (dalam Wikipedia.com) adalah  sebuah istilah yang merujuk pada sebuah fenomena perilaku remaja di Indonesia. "Alay" merupakan singkatan dari "anak layangan"atau "anak lebay".Istilah ini merupakan stereotipe yang menggambarkan gaya hidup norak atau kampungan. Selain itu, alay merujuk pada gaya yang dianggap berlebihan (lebay) dan selalu berusaha menarik perhatian. Seseorang yang dikategorikan alay umumnya memiliki perilaku unik dalam hal bahasa dan gaya hidup. Dalam gaya bahasa, terutama bahasa tulis, alay merujuk pada kesenangan remaja menggabungkan huruf besar-huruf kecil, menggabungkan huruf dengan angka dan symbol.
Nah, ini tulisan yang dianggap alay, gaya tulisan anak muda zaman sekarang menggunakan huruf besar dan huruf kecil. Dan kebanyakan cewek yang melakukan itu. Entah apa tujuannya, mungkin hanya ingin tampil beda kali ya dengan tulisannya. Di sms, facebook, twitter dan jejaring social lainnya banyak para ABG menggunakan tulian alay tersebut. Padahal, itu sudah melanggar aturan penulisan dalam tulisan Bahasa Indonesia.






Ada juga kata-kata yang alay seperti gambar di samping itu. Kata-kata alay dan kat-kata gombal lain loh ya. Kata yang alay merupakan kata yang berlebihan bukan membuat lawan jenis tertarik tapi malah enek mendengarnya. Sedangkan kata yang gombal selain bikin menarik perhatian tetapi dan terutama lelaki yang sering ng-gombal membuat para gadis kelepek-kelepek.

Kemudian ada juga foto-foto yang atau bisa dikatakan Narsisme, kata temen saya katakanlah si C “orang meng-upload foto di facebook, twitter atau jejaring social lainnnya lebih dari 100 gambar dapat dikategorikan sebagai orang yang alay” masak sih?. Dia juga bilang bahwa Alay adalah orang yang masih belum berfikir dewasa, untuk menjadi orang dewasa harus melewati ini. Yach menjadi orang alay dulu hehehe.  Foto dikatakan alay disini, foto yang udah berlebihan seperti, foto dengan gaya-gaya aneh yang bikin orang ilfil, foto disemua aktivitas (makan, tidur padahal gak tidur, nyanyi, foto sama presiden tapi gak pernah ketemu presiden dll), foto manyun manyun dsb. Itu dikategorikan orang orang yang narsis.
             
            Jadi, apa itu narsisme? Kata Pak Wikipedia.com bahwa Narsisisme (dari bahasa Inggris) atau narsisme (dari bahasa Belanda) adalah perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan. Orang yang mengalami gejala ini disebut narsisis (narcissist). Istilah ini pertama kali digunakan dalam psikologi oleh Sigmund Freuddengan mengambil dari tokoh dalam mitos Yunani, Narkissos (versi bahasa Latin: Narcissus), yang dikutuk sehingga ia mencintai bayangannya sendiri di kolam. Tanpa sengaja ia menjulurkan tangannya, sehingga ia tenggelam dan tumbuh bunga yang sampai sekarang disebut bunga narsis.
               
            Ada yang mengatakan bahwa Narsisme itu boleh dan ada yang bilang gak boleh. Si H mengatakan “narsisme itu boleh-boleh saja kerena gak ada aturan dan narsisme jika dengan foto-foto seperti menang dalam kejuaraan, memberikan informasi dan foto-foto yang bermanfaat” Menurut dosen saya, sebaiknya semua aktivitas sehari-hari tidak perlu di siarkan atau di update di facebook atau jejaring social lainnya karena pasti ada dampak negatifnya juga.



 

Farida FR Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang